Melati putih
?Melati putih | ||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Melati putih dengan bunganya
|
||||||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||
|
||||||||||||||
Nama binomial | ||||||||||||||
Jasminum sambac (L.) Aiton |
Melati putih atau Jasminum sambac (sinonim Nyctanthes sambac) adalah spesies melati yang berasal dari Asia selatan (di India, Filipina, Myanmar dan Sri Lanka. Penyebaranya dimulai dari Hindustan ke Indocina, Malaysia, FilipinaIndonesia. Bunga ini menjadi satu dari tiga bunga nasional Indonesia (sebagai "Puspa Bangsa"). dan sampai ke
Melati putih tumbuh di pekarangan dan dapat digunakan sebagai tanaman pagar. Ketinggiannya dapat mencapai 2 meter.
Batang
Menurut jenis batangnya, tumbuhan ini dapat digolongkan sebagai semak, batangnya berkayu dengan tinggi kurang dari 5 meter. Batangnya sedikit berbulu halus dan jarang.
Daun
Melati putih merupakan tumbuhan dengan daun majemuk menyirip
(pinnatus), artinya daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan
dan kiri ibu tangkai daun tersusun seperti sirip pada ikan. Kedudukan
daun batang (filotaksis) berjenis apposite dengan setiap buku terdapat dua lembar daun yang berhadapan. Daunnya hanya memiliki tangkai dan helaian saja, berbentuk ovate,
pangkal daun berbentuk setengah lingkaran sedangkan pada ujung daun
sedikit meruncing, seperti daun-daun yang biasa digambarkan. Pinggir
daun tidak rata dan sedikit bergelombang. Permukaan daun agak berkerut
seperti daun jambu biji dengan pertulangan daun menyirip mengikuti
bangun daun yang oval. Jadi terkesan pertulangan daunnya agak
melengkung.
Bunga
Bunga melati selalu berwarna putih. Meskipun mempunyai ukuran yang
bias dikatakan kecil tapi mengeluarkan aroma terapi yang dapat
dimanfaatkan dalam kesehatan, terutama dalam refleksi dan menghilangkan
stress. Jasminum sambae merupak bunga majemuk, memilki ibu tangkai
bunga yang keluar dari ketiak daun. Susunan bunganya menyirip dan
berhadapan. Bagian-bagian bunganya terdiri dari tangkai anak bunga yang
di ujungnya terdapat daun pelindung berbentuk benang berjumlah 7 helai,
disambung dengan tangkai bunga. Saat mekar bunga yang memilki 7 mahkota
berlapis-lapis ini akan berbentuk datar sehingga pada bunga jenis ini
tidak ditemukan kelopak bunga. Bunga Jasminum sambae punya andrecium
(alat kelamin jantan) ditandai dengan adanya stamen yang terdiri dari kepala sari, tangkai sari, kotak sari, dan serbuk sari dan juga mempunyai alat kelamin betina yang terdiri dari kepala putik, tangkai putik dan bakal buah.
Namun alat kelamin ini tidak produktif sehingga tidak menghasilkan
buah. Posisi stamen berada dalam rongga tangkai bunga, tidak terlalu
terlihat dan untuk mengamatinya harus membelah bunganya terlebih
dahulu. Posisi kepala putik lebih pendek dibandingkan kepala sarinya.
Bunga ini dapat mekar selama 2 hari kemudian mahkotanya berubah warna
menjadi ungu kebiru-biruan.
Makna penting
Melati putih ditetapkan sebagai bunga nasional Filipina sejak tahun
1934 oleh Gubernur Jenderal Filipina, Frank Murphy, melalui proklamasi
No. 652.[1][2][3][4][5]
Ronce bunga ini ada yang jarang-jarang ada yang padat, umumnya dijual
oleh pedagang kembang di depan gereja atau di persimpangan jalan.[6] Orang Filipina merangkai jalinan bunga melati menjadi kalung roncean, korsase rangkaian bunga, dan mahkota bunga.
Melati putih adalah salah satu dari bunga nasional Indonesia
(ditetapkan secara resmi melalui Undang-undang tahun 1990), dua bunga
nasional lainnya adalah anggrek bulan dan padma raksasa.[2]
Makna penting melati putih dalam budaya Indonesia sudah dikenal jauh
lebih tua. Telah lama dikenal sebagai bunga suci dalam tradisi
Indonesia, melambangkan kesucian, keanggunan yang sederhana, dan
ketulusan. Ia juga melambangkan keindahan dalam kesederhanaan dan
kerendahan hati, karena meskipun bunga putih ini kecil dan sederhana,
tetapi wanginya harum semerbak. Bunga ini merupakan bunga yang paling
penting dalam upacara pernikahan bagi berbagai suku bangsa di
Indonesia, terutama di Jawa.[7]
Kuncup bunga melati yang belum sepenuhnya mekar biasanya dipetik,
dikumpulkan dan dirangkai menjadi roncean melati. Pada hari pernikahan,
pengantin adat Jawa atau Sunda dihiasi roncean melati yang membentuk
jaring pembungkus konde, dan sebagian lainnya membentuk rantai rumit
ronsean melati yang menggantung dari kepala pengantin wanita. Melati
juga menghiasi keris pengantin pria, rangkaian ini disebut roncen usus-usus yang merujuk kepada bentuknya yang menyerupai usus dan dikaitkan dengan legenda Arya Penangsang. Pengantin Makassar dan Bugis
juga menghiasi rambutnya dengan kuncup melati yang disematkan ke rambut
menyerupai butiran mutiara. Melati juga sering dipakai sebagai bunga
sesajen untuk hyang,
arwah dan dewa-dewa, terutama oleh umat Hindu Bali, melati juga sering
digunakan sebagai bunga taburan dalam upacara pemakaman atau ziarah
makam.
Melati memiliki makna luas dalam tradisi Indonesia; ia adalah bunga
kehidupan, keindahan, dan pernikahan, akan tetapi seringkali dikaitkan
dengan arwah orang yang telah wafat dan kematian. Dalam lagu dan puisi
perjuangan Indonesia, gugurnya bunga melati seringkali dijadikan
perlambang gugurnya pahlawan yang berkorban demi bangsa dan negara.
Makna ini sangat mirip dengan gugurnya bunga sakura dalam tradisi
Jepang yang melambangkan gugurnya para pejuang. Lagu patriotik "Melati di Tapal Batas"Ismail Marzuki dan "Melati Suci"[8] (1974) karya Guruh Sukarnoputra
menggambarkan melati sebagai pahlawan yang gugur di medan perjuangan,
yang harumnya senantiasa hadir sebagai kusuma yang menghiasi Ibu Pertiwi. Lagu "Melati dari Jayagiri"
karya Iwan Abdurachman mengibaratkan melati sebagai kecantikan seorang
gadis suci dan cinta masa lalu yang telah hilang dan senantiasa
dirindukan. (1947) karya
Di Hawaii, melati dikenal sebagai pikake, dan digunakan untuk membuat kalung rangkaian bunga harum khas Hawaii yang disebut lei.
Nama 'pikake' berasal dari bahasa Hawaii yang berarti "Merak", karena
putri Hawaii Kaʻiulani menyukai bunga ini dan burung merak.[3]
Di Kamboja, bunga ini digunakan sebagai persembahan sesaji untuk Buddha.
Saan musim berbunga yang dimulai bulan Juni, orang Kamboja merangkai
bunga ini pada lidi untuk dipersembahkan kepada Buddha dalam
persembahyangan.[9]
Bunga ini umum dibudidayakan di India dan Bangladesh.[3] yang biasanya digunakan untuk membuat rangkaian bunga tebal untuk penghias rambut. Di Oman,
bunga melati digunakan dalam upacara ulang tahun pertama seorang bayi.
Bunga ditaburkan di atas dahi bayi sambil mengucapkan "hol hol". Bunga
ini biasanya dijual dalam kemasan di antara daun almond India yang
disemat dengan serat daun korma.[10]
Di China, bunga ini menjadi campuran minuman teh melati (茉莉花茶). Serta menjadi tema lagu rakyat Mo Li Hua,
yang disensor oleh pemerintah komunis Republik Rakyat China karena
dikaitkan dengan perjuangan demonstrasi mahasiswa pro demokrasi pada
tahun 2011.[11]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar